Apa sih itu Framework?
Framework atau bahasa indonesianya kerangka kerja adalah sebuah software untuk memudahkan para programmer membuat aplikasi atau web yang isinya adalah berbagai fungsi, plugin, dan konsep sehingga membentuk suatu sistem tertentu. Dengan menggunakan framework, sebuah aplikasi akan tersusun dan terstruktur dengan rapi.
Namun, menggunakan framework bukan berarti kita bebas dari pengkodean. Kita sebagai pengguna/programmer menggunakan variabel dan fungsi-fungsi yang ada di sebuah framework itu. Karena itulah, kerja kita bisa menjadi efektif karena tidak harus membuat fungsi-fungsi lagi. Untuk lebih memahaminya, anda bisa membaca cerita berikut.
Fajar adalah seorang web programmer. Dia menerima pesanan sebuah proyek website. Lalu dia mengerjakannya dari mulai mendesain sampai sistemnya. Semua kode-kode fungsi & konsep yang harus ada di sebuah website semuanya ia buat. Mulai dari kode untuk postingan, menu, paginasi, dan sebagainya. Alhasil, pesanannya pun berhasil diselesaikan.
Perusahaan yang memesan merasa puas dengan hasil website Fajar. Lalu, perusahaan itu membuat kontrak dengan Fajar untuk membuat proyek website lainnya.
Kemudian, tibalah waktu untuk membuat proyek website yang kedua. Rahman mulai mengerjakannya lagi. Diawal pengerjaannya, Rahman menyadari bahwa ada fungsi-fungsi tertentu yang harus selalu ada dalam sebuah website. Misalnya seperti fungsi postingan, paginasi dan lain-lain.
Karena itulah Rahman kembali membedah proyek website pertama yang telah berhasil dibuat. Lalu dia memeriksa kembali kode-kode untuk fungsi-fungsi tertentu dan mengumpulkannya menjadi satu untuk digunakan di proyek kedua yang akan dikerjakannya.
Nah, kumpulan kode fungsi-fungsi tertentu itulah yang disebut sebagai framework. Setiap bahasa pemrograman bisa dibuat frameworknya, jadi tidak hanya untuk website saja.
Sejauh ini, framework untuk pemrograman website yang sering digunakan adalah framework php dan framework css. Contoh framework php adalah CodeIgniter dan Zend Framework. Sedangkan, contoh framework css adalah Bootstrap. Silahkan dicek sendiri agar lebih mengerti.
Salam fajaryusuf.com .
Namun, menggunakan framework bukan berarti kita bebas dari pengkodean. Kita sebagai pengguna/programmer menggunakan variabel dan fungsi-fungsi yang ada di sebuah framework itu. Karena itulah, kerja kita bisa menjadi efektif karena tidak harus membuat fungsi-fungsi lagi. Untuk lebih memahaminya, anda bisa membaca cerita berikut.
Fajar adalah seorang web programmer. Dia menerima pesanan sebuah proyek website. Lalu dia mengerjakannya dari mulai mendesain sampai sistemnya. Semua kode-kode fungsi & konsep yang harus ada di sebuah website semuanya ia buat. Mulai dari kode untuk postingan, menu, paginasi, dan sebagainya. Alhasil, pesanannya pun berhasil diselesaikan.
Perusahaan yang memesan merasa puas dengan hasil website Fajar. Lalu, perusahaan itu membuat kontrak dengan Fajar untuk membuat proyek website lainnya.
Kemudian, tibalah waktu untuk membuat proyek website yang kedua. Rahman mulai mengerjakannya lagi. Diawal pengerjaannya, Rahman menyadari bahwa ada fungsi-fungsi tertentu yang harus selalu ada dalam sebuah website. Misalnya seperti fungsi postingan, paginasi dan lain-lain.
Karena itulah Rahman kembali membedah proyek website pertama yang telah berhasil dibuat. Lalu dia memeriksa kembali kode-kode untuk fungsi-fungsi tertentu dan mengumpulkannya menjadi satu untuk digunakan di proyek kedua yang akan dikerjakannya.
Nah, kumpulan kode fungsi-fungsi tertentu itulah yang disebut sebagai framework. Setiap bahasa pemrograman bisa dibuat frameworknya, jadi tidak hanya untuk website saja.
Sejauh ini, framework untuk pemrograman website yang sering digunakan adalah framework php dan framework css. Contoh framework php adalah CodeIgniter dan Zend Framework. Sedangkan, contoh framework css adalah Bootstrap. Silahkan dicek sendiri agar lebih mengerti.
Salam fajaryusuf.com .
Comments